TER AKTUAL

TER UPDATE
Tampilkan postingan dengan label TEKNO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TEKNO. Tampilkan semua postingan

Mengenal sistem Android

Written By Admin Web on Sabtu, 21 September 2013 | 07.47

Apa ituAndroid?

Android adalah salah satu sistem operasi  (seperangkat software)  yang digunakan untuk mengelola sumber daya  handphone .  Contoh sistem operasi untuk handhone  lainnya yang kita kenal antara lain symbian, blackberry , window mobil, Palm OS, iOS dll.

Sistem Operasi Android dibangun berdasar sistim operasi Linux, yang terlebih dahulu populer untuk  komputer desktop  dan server.

Versi Android

Sejak di luncurkan android sampai saat tulisan ini dibuat telah dirilis beberapa versi , setiap versi  dimulai pada versi 1.5 mempunyai nama kode , misalnya android versi 2.2 mempunyai nama kode “Froyo”.  Berikut ini daftar  versi android , nama kodenya dan waktu dirilisnya versi tsb:

- Android Beta                                                                  November 2007

- Android  Versi 1.0                                                          September 2008

- Android Versi 1.1                                                             Februari 2009

- Android Versi 1.5 (Cupcake)                                         April 2009

- Android Versi 1.6 (Donut)                                             September 2009

- Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)                                        Oktober 2009

- Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)                 Mei 2010

- Android Versi 2.3 (Gingerbread)                                   Desember 2010

- Android Versi 3.0 (Honeycomb)                                    Februari 2011

- Android Versi 4.0 (Ice Cream)                                       Oktober 2011

- Android Versi 4.1 (JellyBean)                                        Juni 2012

JPL RoboSimian, Robot Kera Dengan Empat Anggota Badan

Written By Admin Web on Senin, 26 Agustus 2013 | 10.00

Setelah sukses menghadirkan beberapa robot Mars Rovers tangguh yang ditujukan untuk keperluan misi penjelajahan luar angkasa di planet Mars, tim NASA JPL kabarnya telah kembali menggarap proyek-proyek robot yang lebih duniawi.
Dikenal sebagai RoboSimian, robot JPL terbaru ini mirip seekor kera yang dirancang khusus untuk misi pencarian dan penyelamatan yang diperkirakan akan segera bersaing dalam ajang kompetisi DARPA Robotics Challenge.
Keempat anggota badan multi sendi dengan tangan unik yang tidak jelas mana bagian depan atau belakangnya, memungkinkan robot ini bisa bergerak secara lebih fleksibel. Terlebih berkat gerakan dan posturnya yang mirip seperti primata (kera), robot ini kabarnya sanggup dinavigasikan pada medan yang sulit, jenjang tangga yang menanjak, dan bahkan mengendarai kendaraan sekalipun.
Meskipun proyek robot ini bukanlah hal yang baru, namun JPL kabarnya baru saja mempublikasi video menarik yang menunjukkan RoboSimian bisa mencekram sebuah tools, mengangkat beratnya sendiri dan menyeimbangkan benda-benda halus




Dan ini beberapa Review Robot Robot kera yang keren

Menjajal Sony Xperia Z Ultra

Written By Admin Web on Jumat, 23 Agustus 2013 | 21.10

Kami berkesempatan menjajal Xperia Z Ultra Xperia Z Ultra memiliki bentang layar yang besar, berukuran 6,4 inci. Untuk sebuah ponsel, ukuran ini jelas terlalu besar. Sementara untuk tablet, ukuran Xperia Z Ultra terbilang tanggung karena biasanya tablet hadir dengan ukuran 7 inci.

Xperia Z Ultra dapat didefinisikan sebagai perangkat perpaduan tablet dan ponsel. Sony mengklaim Xperia Z Ultra memiliki segmen pasar tersendiri dan memang ada permitaan dari pasar untuk produk macam ini.

Xperia Z Ultra 1

Layar sebesar ini cukup nyaman dipakai untuk menonton video, membaca buku elektronik, bermaingame, dan berselancar internet. Mata Anda akan dimanjakan saat melihat layar yang cemerlang dengan dukungan teknologi Triluminos.

Kamera utama 8MP terdapat di bagian belakang. Panel belakang Xperia Z Ultra terbuat dari materi kaca antigores dan antipecah, yang membuatnya nampak elegan dan mewah. Materi ini juga digunakan pada Xperia Z.

Bagi pengguna yang terbiasa dengan jari dan telapak tangan yang berkeringat, mungkin bakal terasa licin saat menggenggam ponsel ini.

Terdapat tombol power berwarna perak di sisi kanan ponsel. Tombol ini disebut Sony sebagai Omni Balance. Masih di sisi kanan, ada tombol pengatur volume, port untuk jack audio, slot kartu SIM, dan MicroSD (hingga 64GB).

Di sisi kiri ponsel, hanya ada port untuk MicroUSB yang juga berfungsi untuk mengisi daya baterai. Hanya ada dua pilihan warna untuk Xperia Z Ultra, yakni hitam dan putih.

Xperia Z Ultra merupakan ponsel tertipis yang pernah dibuat Sony, tebalnya hanya 6,5 mm. Jika Anda menggenggamnya dengan satu tangan, ibu jari Anda tak akan bisa meraih seluruh layar. Alangkah lebih nyaman jika memegang Xperia Z Ultra dengan dua tangan dan bernavigasi dengan dua ibu jari.

Xperia Z Ultra menyandang sertifikat IP55 dan IP58, sebuah standar ketahanan internasional. Ponsel ini didesain tahan air dan debu. Anda dapat mengajaknya menyelam di kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.

Sony membekali prosesor empat inti (quad core) Qualcomm Snapdragon 800 kecepatan 2,2GHz pada Xperia Z Ultra. Sistem operasi yang digunakan adalah Android versi 4.2 (Jelly Bean). Sementara daya tahan hidupnya ditopang oleh baterai berkapasitas 3.000mAh.

Sony juga membekali Xperia Z Ultra dengan pena stylus untuk menggambar di layar. Bukan hanya pena stylus, layar ponsel ini juga mampu mendeteksi torehan pensil atau pena untuk aktivitas menggambar. Namun, pena yang digunakan harus terbuat dari logam dengan diameter lebih dari 1mm.

Xperia Z Ultra 2

ASUS ET2300INTI, All-in-One PC Lengkap untuk Home Entertainment

Written By Admin Web on Senin, 29 Juli 2013 | 11.39

asus_et2300inti_all-in-one_pc_lengkap_untuk_home_entertainment_130726

Harga: US$1455
Kelebihan:
- Menyertakan subwoofer eksternal dan remote control
- Dilengkapi dengan TV Tuner untuk siaran TV analog
- Memiliki desain yang minimalis dan elegan

Elegan dan simpel, itulah kesan yang ditimbulkan All-in-One PC ASUS ET2300INTI. Kesan elegan tersebut timbul dari bodi berwarna silver yang dibalut dengan lapisan aluminium. Selain menimbulkan kesan elegan, bahan aluminium tersebut juga membuatnya tidak rentan terhadap goresan. Dengan pijakan yang kokoh dan fleksibel, Anda dapat mengubah posisi monitor yang tadinya berdiri secara vertikal menjadi horisontal. Pada posisi mendatar, All-in-One PC ini dapat digunakan seperti layaknya tablet.

Sebagai perangkat hiburan untuk rumahan, ASUS ET2300INTI dilengkapi dengan layar sebesar 23 inci. Layar tersebut memiliki resolusi 1920 x 1080 dengan viewing angle yang cukup lebar. Untuk urusan audio, ASUS melengkapi produknya dengan empat buah spatial array speaker, lengkap dengan sebuah woofer. Menariknya, AIO PC ini juga menyertakan sebuah external subwoofer untuk menambah intensitas bass.

Beginilah rupa subwoofer eksternal yang disertakan ASUS pada produk All-in-One PC-nya, ­ET2300INTI.

Tidak cukup sampai situ saja, TV tuner pun tersedia agar Anda dapat menikmati siaran televisi analog. Agar kualitas gambarnya lebih baik, Anda dapat mencolokkan antena TV pada sisi belakang. Selain itu, remote control untuk memindahkan channel, mengatur volume, merekam siaran yang sedang berlangsung, juga disertakan pada paket penjualannya.

Di samping menghadirkan beberapa feature multimedia, spesifikasi yang digunakan pun cukup tinggi. Selain dipersenjatai dengan prosesor Intel Core i5 3330, AIO PC ini juga menyertakan discrete graphics NVIDIA GeForce GT 630M 2 GB. ASUS ET2300INTI juga tersedia dalam beberapa varian prosesor, seperti Intel Core i3 3220 dan Intel Core i7 3770.

Untuk memaksimalkan perpindahan data dari media penyimpanan eksternal, terdapat empat buah port USB 3.0. Dua di antaranya di sisi kanan, sedangkan sisanya berada di sisi kiri. Disamping port USB 3.0, All-in-One PC ini juga menyediakan DVD-RW dan port combo USB 2.0/eSATA.

DATA TEKNIS
Sistem operasi :   Windows 8 64 Bit
Layar :   23 inci (1920 x 1080)
Prosesor :   Intel Core i5 3330
Chipset :   Intel B75 Express Chipset
Memori :   6 GB DDR 3
GPU :   NVIDIA GeForce GT630M 2 GB
HDD :   1 TB
Wireless LAN :   Qualcomm Atheros AR9485
Optical drive :   Optiarc DVD RW AD-7690H
Webcam :   2 MP
Interface :   1 x eSATA/USB 2.0, 4 x USB 3.0, 2 x HDMI, 1 x RJ-45, 1 x Card Reader, 1 x Audio In, 1 x Audio Out, 1 x TV Jack, 1 x Subwoofer Jack
Special feature :   ASUS SonicMaster Premium

Sumber : Chip Gadget
jempolnya mana Thumbs upThumbs downFingers crossedOpen-mouthed smile

Blackberry Z10 Review (Verizon)

Written By Admin Web on Selasa, 16 Juli 2013 | 07.18

I’ve used and owned a wide variety of phones in my time, but never a Blackberry.  That said, I can distinctly recall the early days of RIM.  They made a one trick pony, which was a handset dedicated to checking email.  A buddy of mine owned one in lieu of what was then a cell phone.  Laughable now.   Fast forward 12+ years later and RIM, now officially Blackberry, is desparately treading water to stay afloat in what is a sea filled with iOS and Android devices.
With the majority of the market lost in just a few years time, Blackberry returned to the drawing board without so much as a peep during the latter half of 2012, or so one would probably recall.  Rumors circulated, the vultures circled and then all of a sudden RIM emerged from the ashes and showed off the Z10 and Q10 handsets.
The Q10 was more a “been there, done that” handset, where as the Z10 appeared to be an experience that was more analogous to that of the iPhone.  After all, it sports a similar form factor that is arguably more akin to that of the HTC One.  But the iPhone 5 is the handset to beat, even if it may not be the most popular.
Unlike the Blackberry Storm, which was Blackberry’s initial foray into the touchscreen handset targeted at consumers, the Z10 is a solid, consumer driven device that mixes work and play fairly well.  The metal chassis leaves little to be desired, though the rubber plastic backing, while convenient (I’ll tell you why in a second), takes away from the Z10′s allure value since it’s made from less opulent material, unlike the iPhone 5′s all metal body.  However, the battery on the Z10 can easily be replaced simply by popping off the back cover with a finger tip, and for that it will score big points with those that want to carry additional 1,800mAh batteries with them.  Removing the back cover also exposes the SIM card and microSD card slot, which is currently compatible with up to a 32GB cards.  I’m happy to report that you don’t need to remove the battery to swap the microSD card, though the same can’t be said for the SIM card.

Hardware

Verizon Blackberry Z10 004 650x487 Blackberry Z10 Review (Verizon)
Though the Z10 isn’t completely devoid of buttons, but it does stray from tradition compared to the Android and iOS devices as it sports no “home” button on its face.  This makes for a sleek appearance and relegates the OS to perform the task, something I’ll address later in this review.  Gaps between the screen and the body are relatively evident at a glance, but they do little to upset the aesthetic that Blackberry has strived to achieve.  Adjacent to the headphone port, located at the top of the device, is a power/lock button.  Like iOS, you’ll need to swipe to unlock the Z10 by sliding your finger from the bottom of the screen up, as further indicated by a set of runway like arrows that flow upwards.  A volume rocker switch with a center button (for playing/pausing music), miniUSB and HDMI port are placed on the right and left edges of the Z10, respectively.
Unlike a few Android handsets (e.g. the Nexus 4), the Z10′s speaker is placed on the bottom bezel of the phone, a location analogous to that of the iPhone.  The result is clear speakerphone calls even when the phone is placed flat on a surface.  That said, the speaker is reasonable loud, and while it won’t replace a set of standalone ones, it’s suffices in most scenarios when needed.

Performance

Verizon Blackberry Z10 002 650x487 Blackberry Z10 Review (Verizon)
From a dead stop, the Z10 takes just over a minute to power up and reach the phone’s main app screen, where upon a few more seconds are needed to acquire a signal from Verizon’s 4G LTE network.  If the battery has been completely drained it will take well over 10 minutes to return the device back to a living state.  Both of the aforementioned figures are extremely slow compared to the iPhone and many Android devices – my Nexus 4 takes just slightly over 30 seconds to power up and reach the main screen.
Nevertheless, the Z10 never felt sluggish when streaming YouTube videos or surfing the web, which can attributed to the Snapdragon S4 processor as well as the relatively nimble BB10 OS.  I also attempted to download a processor intensive game, but failed because I didn’t have cart blanche access to the store.  As a result I downloaded the Star Wars version of Android Birds.  It ran smoothly, and without hinderance.  Graphics and animations were clear and didn’t show any signs of jittering.  Moreover, with a YouTube video running in the background (paused of course), I was able to perform the aforementioned test with the audio running simultaneously – a feature that isn’t available in Android or iOS and allows you to effectively add your own soundtrack.
The battery on the Z10 is pretty solid.  Running a variety of Youtube videos – one after the other – I was able to achieve just shy of 5 hours of playback over WiFi.  This is with the screen lit and the video streaming from YouTube’s servers to the phone.

Display

Verizon Blackberry Z10 650x487 Blackberry Z10 Review (Verizon)
Measuring 4.2-inches, with a resolution of 1,280 x 768 and 335ppi, the Z10 display is relatively impressive…on its own.  Compared to the Nexus 4, which isn’t an industry standard, whites are of a slight yellow tint.  Blacks are decent, but lack detail and are over saturated as compared to videos on the Nexus 4.  Conversely, white details hold up better on the Z10 better than the Nexus 4.  But, for the most part even photos taken on the Z10 look better on the Nexus 4 screens as details are less washed out and offer more color accuracy compared to the real thing.
Powered off, the display is more reflective than the Nexus 4 and the iPhone 4s (sorry, no iPhone 5 on hand).  It’s a marginal difference, and not one that makes viewing the screen not impossible in brightly little scenarios, such as sunlight, but a little bit more frustrating.  Colors, unlike an AMOLED screen, as seen on the SIII, don’t explode onto the page, and text remained tightly wrapped and easy to view.  That in mind, the iPhone 4s’ screen still outperforms, though it’s a small difference at best, and alone a none issue.
On a final “display” note, I found that I was able to type more accurately on the Blackberry Z10 than my Nexus 4.  Sure, it lacks the same pop up letter notification, but from word to word I made fewer mistakes.  I also found the predictive text function interesting, which displays the next word Blackberry believes you’ll type above its first letter on the keyboard.  I’m not sure I’d ever use this feature full-time, but considering the proximity to my fingers, I found it more accessible than the stock Android version.

Apps

Verizon BBZ10 650x487 Blackberry Z10 Review (Verizon)
The lack of apps in the Blackberry store is a significant and dissuading factor, and one that will keep me away from the device.  Pandora, Spotify, and many other mainstream apps that have long been available on iOS and Android aren’t present, though there are a few that seem to be unofficial, or unbranded versions.  Moreover, BB10 is designed to be Android app compliant, but that still requires devs to make the app, and it’s not one many will bother to do since their isn’t a significant Blackberry market, at least for now.
Of the apps that are there, YouTube, Facebook and others, they seem to work without flaw. However, YouTube is merely a redirect to a mobile version of the site, and Facebook can’t view events and must open them in the Z10′s browser.   So you can see, there is little to keep you using the device even if the hardware and software seems to be in good order.
Lack of apps aside, there are a few built-in ones that can be quite useful.   BBM offers video chat and if you’ve seen the commercials, screen (expect an Android and iOS version of the app in the coming weeks).  And while I didn’t use Blackberry’s map app, it seemed to be ok, though it lacks the spit and polish you may have come to expect from Google Maps.

Camera

Poof Compared 650x307 Blackberry Z10 Review (Verizon)
Photo capturing with the Z10′s 8MP camera is a blazing fast experience, or at least feels so.  Tapping the screen, or pressing volume up or down activates the camera’s shutter button.  Auto focus is accurate and can pin point most objects without too much confusion.  Auto white balance appears to be accurate and image quality on the whole is decent despite the display’s shortcomings.  Low light performance (flash off) is modest, but largely lack luster since the iPhone 4s was capable of capturing a more discernible image in the exact same lighting conditions.  Flashed powered on both devices, and the Blackberry still struggled to keep pace with the iPhone 4′s camera, producing a less crisp, more noise filled image with darker edges.
That said, in brightly lit scenarios, the Z10′s camera truly shines (pardon the pun) and is by all accounts very usable – check the photos above and below.  In select scenarios the Z10 keeps pace with the iPhone 4s, though the iPhone, at times, out performs it in terms of color and contrast accuracy.
Couch Compared 650x307 Blackberry Z10 Review (Verizon)Bonsai Compared 650x307 Blackberry Z10 Review (Verizon)Bamboo compared 650x356 Blackberry Z10 Review (Verizon)

OS

BB10 OS 650x541 Blackberry Z10 Review (Verizon)
Android and iOS dominate the mobile device market.  So it stands to reason that Blackberry couldn’t completely reinvent the wheel, but nor could they completely ditch the Blackberry OS that was associated with their past success.  The result is an OS that offers an experience that is both nimble and intuitive and plays complement to that of the Android and iOS.  So for someone like me, who has never set a toe in Blackberry OS waters, I was able to, with relative ease, instantly pick up the Z10 and use the device.  More importantly, I was able to punch in my Gmail info and instantly have all my contacts and calendar info available.
As mentioned, unlocking the device is as simple as swiping from the bottom of the screen up.  You can first activate the screen by hitting the power/lock button, but it’s not mandatory – just swipe from the bottom up.  Much like Android and iOS you can swipe from right to left and scan through apps.  While their icon designation leaves something to be desired, it’s an experience that is analogous to that of any other smartphone.  Once an app has been opened, it flips back to the left most screen and opens a tile next to the HUB – there is room for 8 tiles/apps in total, though to view the bottom 4 you’ll need to scroll down.  Open a 9th app and the last tile is shoved forward, replacing and closing the oldest.
A single swipe from left to right from the home screen opens Blackberry’s HUB.  The HUB contains a list of all your updates – social, email, text messages, BBM, etc – in one place, allowing you to view (or select some) your communications at glance.  While in the HUB, scrolling up exposes the upcoming calendar appointments, though if not completely pulled down it will snap back – I grew frustrated with this.
The bottom of the home screen, while not in an app, contains shortcut buttons.  And although they’re exceedingly small, they’re easy to press and jump to the running apps or a page that contains the app icons.  If that doesn’t fit your fancy, a universal search feature is accessible by tapping the magnifying glass icon.  Punching in a word, or part of a word, returns results immediately, producing a mix of located apps , contacts, messages, calendar events, past chats and more.  It’s so fast its awe-inspiring, though keep in mind my Z10 didn’t have much search history to chug through.
All together BB10 is solid.  You’ll inevitably make some missteps as the icons to copy and paste may not be apparent at first glance, but as with any new or unfamiliar OS you’ll just need to practice patience.

Wrap Up

Verizon Blackberry Z10 001 650x487 Blackberry Z10 Review (Verizon)
It’s a shame: the Z10 is a solid piece of hardware, and while my heart is in Android, I often found myself swiping up to unlock my Nexus 4, or from left to right in the hopes that a HUB would open.  The Z10′s keyboard is remarkably good, and as mentioned I was word for word more accurate on it than my Nexus 4, which has a larger screen.  Photo wise the Z10 holds it own, and although the iPhone 4s out performs it, it’s a marginal difference in select instances.
Despite Blackberry building what appears to be a solid OS that can handle just about anything that is thrown at it, it still lacks the feeling of belonging.  Perhaps part of this is derived from the rather nascent and desolate app store that is devoid of the main stream applications I depend on, such as Spotify, Pandora, Instagram and a stand alone Gmail app.  Or perhaps it’s because I want a me-too device that has an existing, and more importantly, mature eco system, such as Android and iOS.




Indonesia:
Saya telah menggunakan dan dimiliki berbagai ponsel di waktu saya, tetapi tidak pernah Blackberry. Yang mengatakan, saya jelas bisa mengingat hari-hari awal RIM. Mereka membuat satu trik kuda poni, yang merupakan handset yang didedikasikan untuk memeriksa email. Seorang teman saya memiliki satu sebagai pengganti dari apa yang kemudian ponsel. Menggelikan sekarang. Maju cepat 12 + tahun kemudian dan RIM, kini resmi Blackberry, yang desparately injak-injak air untuk tetap bertahan dalam apa yang laut penuh dengan perangkat iOS dan Android. Dengan mayoritas pasar hilang hanya dalam waktu beberapa tahun, Blackberry kembali ke papan gambar tanpa banyak mengintip selama paruh kedua tahun 2012, atau jadi satu mungkin akan ingat. Rumor beredar, burung nasar dilingkari dan kemudian semua RIM mendadak muncul dari abu dan memamerkan Z10 dan P10 handset. The Q10 lebih merupakan "been there, done bahwa" handset, di mana sebagai Z10 tampaknya menjadi pengalaman yang lebih analog dengan iPhone. Setelah semua, itu olahraga faktor bentuk mirip yang bisa dibilang lebih mirip dengan yang ada pada HTC One. Tapi iPhone 5 adalah ponsel untuk mengalahkan, bahkan jika itu tidak mungkin menjadi yang paling populer. Berbeda dengan Blackberry Storm, yang Blackberry awal terjun ke handset touchscreen ditargetkan pada konsumen, Z10 adalah padat, konsumen didorong perangkat yang mencampur bekerja dan bermain cukup baik. Chasis logam daun sedikit yang diinginkan, meskipun backing plastik karet, sementara nyaman (saya akan memberitahu Anda mengapa dalam satu detik), mengambil dari nilai daya tarik Z10 sejak itu terbuat dari bahan kurang mewah, tidak seperti iPhone 5 's semua logam tubuh. Namun, baterai pada Z10 dengan mudah bisa diganti hanya dengan muncul dari penutup belakang dengan ujung jari, dan untuk itu akan mencetak poin besar dengan orang-orang yang ingin membawa tambahan baterai 1.800 mAh dengan mereka. Melepaskan penutup belakang juga menyebabkan kartu SIM dan slot kartu microSD, yang saat ini kompatibel dengan sampai 32GB kartu. Saya senang melaporkan bahwa Anda tidak perlu melepas baterai untuk menukar kartu microSD, meskipun sama tidak dapat dikatakan untuk kartu SIM. Perangkat keras Verizon Blackberry Z10 004 650x487 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Meskipun Z10 ini tidak benar-benar tanpa tombol, tetapi tidak menyimpang dari tradisi dibandingkan dengan Android dan perangkat iOS karena olahraga tidak ada "rumah" tombol di wajahnya. Hal ini membuat untuk penampilan ramping dan menempati posisi OS untuk melakukan tugas, sesuatu yang saya akan membahas nanti dalam ulasan ini. Kesenjangan antara layar dan tubuh relatif jelas sekilas, tapi mereka berbuat banyak untuk mengganggu estetika yang Blackberry telah diupayakan untuk mencapai. Berdekatan dengan port headphone, yang terletak di bagian atas perangkat, adalah power / lock tombol. Seperti iOS, Anda harus menggesek untuk membuka Z10 dengan menggeser jari Anda dari bagian bawah layar ke atas, seperti yang ditunjukkan lebih lanjut oleh seperangkat landasan pacu seperti panah yang atas aliran. Sebuah volume rocker beralih dengan tombol tengah (untuk memutar / berhenti musik), miniUSB dan port HDMI ditempatkan di tepi kanan dan kiri dari Z10, masing-masing. Tidak seperti handset Android beberapa (misalnya Nexus 4), speaker Z10 yang ditempatkan pada bezel bawah telepon, lokasi yang analog dengan iPhone. Hasilnya adalah panggilan speakerphone jelas bahkan ketika ponsel diletakkan datar pada permukaan. Yang mengatakan, pembicara wajar keras, dan sementara itu tidak akan mengganti satu set yang mandiri, itu sudah cukup dalam skenario yang paling bila diperlukan. Prestasi Verizon Blackberry Z10 002 650x487 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Dari berhenti mati, Z10 mengambil lebih dari satu menit untuk kekuasaan dan mencapai layar aplikasi utama telepon, di mana setelah beberapa detik lagi diperlukan untuk mendapatkan sinyal dari jaringan 4G LTE Verizon. Jika baterai telah benar-benar terkuras itu akan mengambil lebih dari 10 menit untuk mengembalikan perangkat kembali ke keadaan hidup. Kedua tokoh tersebut yang sangat lambat dibandingkan dengan iPhone dan perangkat Android banyak - saya Nexus 4 diperlukan hanya sedikit lebih dari 30 detik untuk daya dan mencapai layar utama. Namun demikian, Z10 pernah merasa lesu saat streaming video YouTube atau surfing web, yang dapat dikaitkan dengan prosesor Snapdragon S4 serta relatif gesit BB10 OS. Saya juga berusaha untuk men-download permainan prosesor intensif, namun gagal karena saya tidak memiliki keranjang blanche akses ke toko. Akibatnya saya download Star Wars versi Birds Android. Ini berjalan lancar, dan tanpa hinderance. Grafis dan animasi yang jelas dan tidak menunjukkan tanda-tanda jittering. Selain itu, dengan video YouTube yang berjalan di latar belakang (berhenti tentu saja), saya bisa melakukan tes tersebut dengan audio berjalan secara bersamaan - fitur yang tidak tersedia di Android atau iOS dan memungkinkan Anda untuk secara efektif menambahkan soundtrack Anda sendiri . Baterai pada Z10 ini cukup padat. Menjalankan berbagai video Youtube - satu demi satu - saya bisa mencapai hanya malu dari 5 jam pemutaran melalui WiFi. Ini adalah dengan menyalakan layar dan video streaming dari server YouTube ke ponsel. Memperlihatkan Verizon Blackberry Z10 650x487 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Berukuran 4,2 inci, dengan resolusi 1.280 x 768 dan 335ppi, layar Z10 relatif mengesankan ... sendiri. Dibandingkan dengan Nexus 4, yang bukan merupakan standar industri, kulit putih dari warna kuning sedikit. Blacks layak, tapi kurang detail dan lebih jenuh dibandingkan dengan video pada Nexus 4. Sebaliknya, rincian putih tahan lebih baik pada Z10 lebih baik dari Nexus 4. Tapi, untuk sebagian besar bahkan foto yang diambil pada Z10 terlihat lebih baik pada Nexus 4 layar sebagai rincian kurang dicuci dan menawarkan akurasi warna yang lebih dibandingkan dengan hal yang nyata. Dimatikan, layar lebih reflektif dari Nexus 4 dan iPhone 4s (maaf, tidak ada iPhone 5 di tangan). Ini perbedaan marjinal, dan tidak satu yang membuat tampilan layar tidak mustahil dalam skenario kecil terang, seperti sinar matahari, tapi sedikit lebih frustrasi. Warna, tidak seperti layar AMOLED, seperti yang terlihat pada SIII, tidak meledak ke halaman, dan teks tetap terbungkus rapat dan mudah untuk melihat. Bahwa dalam pikiran, layar iPhone 4s 'masih melebihi, meskipun itu adalah perbedaan kecil di terbaik, dan sendirian tidak ada masalah. Pada akhir "display" catatan, saya menemukan bahwa saya bisa mengetik lebih akurat pada Blackberry Z10 daripada saya Nexus 4. Tentu, itu tidak memiliki pop up notifikasi surat yang sama, tetapi dari kata ke kata saya membuat sedikit kesalahan. Saya juga menemukan fungsi teks prediktif menarik, yang menampilkan Blackberry kata berikutnya yakin bahwa Anda akan mengetik di atas huruf pertama pada keyboard. Saya tidak yakin saya pernah menggunakan fitur ini penuh waktu, tapi mengingat kedekatan dengan jari-jari saya, saya menemukan lebih mudah diakses daripada versi Android saham. Aplikasi Verizon BBZ10 650x487 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Kurangnya aplikasi di toko Blackberry adalah faktor yang signifikan dan membujuk, dan salah satu yang akan membuat saya jauh dari perangkat. Pandora, Spotify, dan banyak aplikasi utama lainnya yang telah lama tersedia di iOS dan Android tidak hadir, meskipun ada beberapa yang tampaknya tidak resmi, atau versi bermerek. Selain itu, BB10 dirancang untuk Android app compliant, tapi yang masih membutuhkan devs untuk membuat aplikasi, dan itu bukan salah satu banyak orang akan repot-repot untuk dilakukan karena mereka bukan pasar Blackberry signifikan, setidaknya untuk saat ini. Dari aplikasi yang ada, YouTube, Facebook dan lain-lain, mereka tampaknya bekerja tanpa cacat. Namun, YouTube hanyalah redirect ke versi mobile dari situs, dan Facebook tidak dapat melihat acara dan harus membukanya di browser Z10 itu. Sehingga Anda dapat melihat, ada sedikit untuk membuat Anda menggunakan perangkat bahkan jika perangkat keras dan perangkat lunak tampaknya berada dalam urutan yang baik. Kurangnya aplikasi samping, ada beberapa yang built-in beberapa yang bisa sangat berguna. BBM menawarkan video chat dan jika Anda pernah melihat iklan, layar (mengharapkan versi Android dan iOS app dalam beberapa minggu mendatang). Dan sementara saya tidak menggunakan Blackberry peta app, tampaknya menjadi ok, meskipun tidak memiliki meludah dan semir Anda mungkin telah datang ke harapkan dari Google Maps. Kamera Poof Dibandingkan 650x307 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Foto menangkap dengan kamera 8MP Z10 adalah pengalaman yang super cepat, atau setidaknya terasa begitu. Tapping layar, atau menekan volume naik atau turun mengaktifkan tombol shutter kamera. Auto fokus yang akurat dan dapat pin titik paling objek tanpa terlalu banyak kebingungan. White balance Auto tampaknya akurat dan kualitas gambar secara keseluruhan layak meskipun kekurangan display. Kinerja cahaya rendah (flash off) sederhana, tetapi sebagian besar tidak memiliki kilau sejak iPhone 4s mampu menangkap gambar yang lebih dilihat dalam kondisi pencahayaan yang sama persis. Berkelebat didukung pada kedua perangkat, dan Blackberry masih berjuang untuk mengikuti dengan kamera iPhone 4, menghasilkan kurang tajam, lebih banyak suara penuh gambar dengan tepi gelap. Yang mengatakan, dalam skenario terang benderang, kamera Z10 yang benar-benar bersinar (maaf pun) dan oleh semua account sangat berguna - memeriksa foto di atas dan di bawah. Dalam skenario pilih Z10 terus berpacu dengan iPhone 4s, meskipun iPhone, di kali, keluar melakukan itu dalam hal warna dan akurasi kontras. Couch Dibandingkan 650x307 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Bonsai Dibandingkan 650x307 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Bambu dibandingkan 650x356 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) OS BB10 OS 650x541 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Android dan iOS mendominasi pasar perangkat mobile. Jadi bisa dipastikan bahwa Blackberry tidak bisa benar-benar menciptakan roda, tetapi juga tidak bisa mereka benar-benar parit OS Blackberry yang terkait dengan keberhasilan masa lalu mereka. Hasilnya adalah sebuah OS yang menawarkan sebuah pengalaman yang baik gesit dan intuitif dan memainkan pelengkap yang dari Android dan iOS. Jadi untuk orang seperti saya, yang tidak pernah menetapkan kaki di perairan Blackberry OS, saya bisa, dengan relatif mudah, langsung mengambil Z10 dan menggunakan perangkat. Lebih penting lagi, saya bisa memencet Info Gmail saya dan langsung memiliki semua kontak saya dan info kalender tersedia. Seperti disebutkan, unlocking perangkat sederhana seperti menggesekkan dari bagian bawah layar ke atas. Pertama-tama Anda dapat mengaktifkan layar dengan menekan tombol power / lock tombol, tetapi tidak wajib - hanya menggesek dari bawah ke atas. Sama seperti Android dan iOS Anda dapat menggesek dari kanan ke kiri dan memindai melalui aplikasi. Sementara ikon sebutan mereka meninggalkan sesuatu yang diinginkan, itu adalah pengalaman yang analog dengan smartphone lainnya. Setelah sebuah aplikasi telah dibuka, membalik kembali ke layar paling kiri dan membuka genteng sebelah HUB - ada ruang untuk 8 ubin / apps secara total, meskipun untuk melihat bagian bawah 4 Anda harus gulir ke bawah. Buka aplikasi 9 dan ubin terakhir adalah mendorong ke depan, menggantikan dan menutup tertua. Sebuah babatan tunggal dari kiri ke kanan dari layar awal membuka HUB Blackberry. HUB berisi daftar semua pembaruan Anda -, email, pesan teks sosial, BBM, dll - di satu tempat, sehingga Anda dapat melihat (atau pilih beberapa) komunikasi Anda sekilas. Sementara di HUB, bergulir atas ekspose janji kalender mendatang, meskipun jika tidak sepenuhnya ditarik ke bawah akan snap kembali - Saya merasa frustrasi dengan hal ini. Bagian bawah layar awal, sementara tidak dalam sebuah aplikasi, berisi tombol shortcut. Dan meskipun mereka sangat kecil, mereka mudah untuk menekan dan melompat ke aplikasi berjalan atau halaman yang berisi ikon aplikasi. Jika itu tidak sesuai selera Anda, fitur pencarian universal dapat diakses dengan menekan ikon kaca pembesar. Meninju dalam kata, atau bagian dari sebuah kata, mengembalikan hasil dengan segera, menghasilkan campuran aplikasi berada, kontak, pesan, jadwal kalender, chatting masa lalu dan banyak lagi. Ini begitu cepat yang menakjubkan, meskipun perlu diingat Z10 saya tidak punya banyak riwayat pencarian menenggak melalui. Semua bersama-sama BB10 solid. Anda pasti akan membuat beberapa salah langkah sebagai ikon untuk menyalin dan paste mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama, tetapi sebagai dengan OS baru atau asing Anda hanya perlu untuk melatih kesabaran. Wrap Up Verizon Blackberry Z10 001 650x487 Blackberry Z10 Ulasan (Verizon) Ini adalah rasa malu: Z10 adalah sepotong solid hardware, dan sementara hati saya di Android, saya sering mendapati diriku menggesekkan untuk membuka saya Nexus 4, atau dari kiri ke kanan dengan harapan bahwa HUB akan terbuka. Keyboard Z10 adalah sangat baik, dan seperti yang disebutkan saya kata demi kata yang lebih akurat tentang itu daripada saya Nexus 4, yang memiliki layar yang lebih besar. Foto bijaksana Z10 memegang sendiri, dan meskipun 4s keluar iPhone melakukan itu, itu adalah perbedaan marjinal di pilih kasus. Meskipun bangunan Blackberry apa yang tampaknya menjadi sebuah OS yang solid yang dapat menangani apa saja yang dilemparkan pada itu, masih belum memiliki rasa memiliki. Mungkin bagian dari ini berasal dari toko app agak baru lahir dan terpencil yang tanpa aplikasi arus utama saya bergantung pada, seperti Spotify, Pandora, Instagram dan berdiri sendiri aplikasi Gmail. Atau mungkin itu karena saya ingin ikut-ikutan perangkat yang memiliki yang sudah ada, dan yang lebih penting, matang sistem eko, seperti Android dan iOS. 6   0   0     1266   0 instagram 0     Ikhtisar Release Date: Tersedia Sekarang   Harga: $ 200   Ukuran: 130 x 65,6 x 9 mm (5.12 x 2.58 x 0.35 in)   Berat: 137.5 g (4,83 oz)   Baterai Ukuran: 1.800 mAh   Versi OS: BB10   Resolusi Layar: 1280x786   Penyimpanan: 16GB built-in diupgrade melalui microSD   Pasal Jenis: Ulasan   Operator: Verizon Wireless   Merek: Blackberry   OS: Blackberry   Ukuran Layar: 4.2 inci   Positif Hidup baterai yang solid, keyboard yang sangat baik, dan faktor bentuk yang bagus yang terasa kokoh di tangan Negatif Aplikasi tidak cukup utama, seperti Spotify, Pandora dan lain-lain

Next-gen Apple TV Box Review Gadget

Menurut Jessica Lessin, seorang reporter untuk WSJ yang memiliki track record untuk berita teknologi, Apple akan segera menawarkan set top box yang memungkinkan pengguna untuk melewatkan iklan TV. Jika itu terdengar seperti berita lama - DVR telah lama mampu melakukan hal ini - itu karena itu. Namun, apa yang dikatakan untuk mengatur kotak Apple terpisah dari sisa industri, adalah langganan premium yang akan mengkompensasi perusahaan media untuk iklan dilewati.

Sayangnya, rincian pada kotak, atau layanan yang kurang. Dan itu mengatakan bahwa Apple eksekutif tidak hanya telah berusaha untuk menyerang kesepakatan dengan jaringan konten, tetapi dengan penyedia kabel, karena kedua perusahaan akan dipengaruhi oleh next-gen Apple TV. Selain itu, jika Apple ingin menjadi kotak de facto (seperti banyak), mereka harus memiliki kerja sama penyedia kabel, terutama jika mereka ingin perangkat keras mereka untuk bermain baik dengan infrastruktur mereka.

Fan TV, yang telah lama menawarkan aplikasi TV, mengumumkan sendiri set top box mereka tidak terlalu lama. Alih-alih menghubungkan ke kotak kabel yang ada, atau DVR, mereka cari untuk menjalin hubungan dengan penyedia kabel, yang akan memberikan aliran mereka over IP. Dan kemitraan tersebut telah dibentuk dengan Microsoft, seperti Time Warner akan segera memberikan semua saluran mereka melalui Xbox 360 (Xbox dan One) untuk membayar pelanggan layanan.

Tidak ada keraguan bahwa pengamat TV terus mencari cara untuk menghindari iklan dan meningkatkan menonton TV pengalaman mereka menonton. Tivo, yang telah lama menawarkan konsumen kemampuan untuk melewatkan iklan, harus beberapa derajat membungkuk pada tekanan, dan menawarkan iklan dipersingkat ketika pengguna melompat iklan.

Apple telah menjalin hubungan yang kuat dengan jaringan konten karena mereka menjual acara dan film mereka di toko iTunes mereka. Jadi bisa dipastikan bahwa Apple sudah memiliki satu kaki di pintu dan jika mereka memilih demikian mereka bisa menghapus perusahaan kabel dari keahlian penunggangan karena konten dapat disampaikan melalui koneksi internet seorang konsumen. Dan sementara ini mungkin terdengar seperti hal yang buruk bagi konsumen, saya jamin tidak, karena akan memaksa perusahaan kabel untuk memikirkan kembali harga dan bahkan mungkin menyesuaikan penawaran perangkat keras mereka, yang sampai saat ini telah cukup kuno dalam merasakan dan kecepatan.

According to Jessica Lessin, a reporter for the WSJ who has a track record for breaking tech news, Apple will soon offer a set top box that allows users to skip TV commercials.  If that sounds like old news – DVRs have long been able to do this – it’s because it is.  However, what is said to set Apple’s box apart from the rest of the industry, is a premium subscription that will compensate media companies for skipped commercials.

Unfortunately, details on the box, or service are scant.  And it’s said that Apple execs have not only been trying to strike agreements with content networks, but with the cable providers, since both companies would be impacted by the next-gen Apple TV.  Moreover, if Apple wants to become a defacto box (like many), they’ll need to have the cooperation of cable providers, especially if they want their hardware to play nice with their infrastructure.

Fan TV, who has long offered a TV app, announced their own set top box not too long ago.  Instead of connecting to an existing cable box, or DVR, they’re looking to forge relationships with cable providers, who would deliver their stream over IP.  And such a partnership has already been formed with Microsoft, as Time Warner will soon deliver all of their channels through the Xbox 360 (and Xbox One) to paying subscribers of the service.

There is no doubt that TV watchers are constantly seeking a way to circumvent ads and improve their TV viewing watching experience.  Tivo, who has long offered consumers the ability to skip commercials, has to some degree bowed to the pressures, and offers shortened commercials when a user skips an ad.

Apple has already forged strong relationships with the content networks as they sell their shows and movies on the their iTunes store.  So it stands to reason that Apple already has one foot in the door and if they so choose they could remove cable companies from the equitation since content could be delivered over a consumer’s Internet connection.  And while this may sound like a bad thing for the consumer, I assure you it is not, since it would force cable companies to rethink pricing and perhaps even adjust their hardware offerings, which to date has been fairly antiquated in feel and speed.

Inggris
Englis :
According to Jessica Lessin, a reporter for the WSJ who has a track record for breaking tech news, Apple will soon offer a set top box that allows users to skip TV commercials. If that sounds like old news – DVRs have long been able to do this – it’s because it is. However, what is said to set Apple’s box apart from the rest of the industry, is a premium subscription that will compensate media companies for skipped commercials. Unfortunately, details on the box, or service are scant. And it’s said that Apple execs have not only been trying to strike agreements with content networks, but with the cable providers, since both companies would be impacted by the next-gen Apple TV. Moreover, if Apple wants to become a defacto box (like many), they’ll need to have the cooperation of cable providers, especially if they want their hardware to play nice with their infrastructure. Fan TV, who has long offered a TV app, announced their own set top box not too long ago. Instead of connecting to an existing cable box, or DVR, they’re looking to forge relationships with cable providers, who would deliver their stream over IP. And such a partnership has already been formed with Microsoft, as Time Warner will soon deliver all of their channels through the Xbox 360 (and Xbox One) to paying subscribers of the service. There is no doubt that TV watchers are constantly seeking a way to circumvent ads and improve their TV viewing watching experience. Tivo, who has long offered consumers the ability to skip commercials, has to some degree bowed to the pressures, and offers shortened commercials when a user skips an ad. Apple has already forged strong relationships with the content networks as they sell their shows and movies on the their iTunes store. So it stands to reason that Apple already has one foot in the door and if they so choose they could remove cable companies from the equitation since content could be delivered over a consumer’s Internet connection. And while this may sound like a bad thing for the consumer, I assure you it is not, since it would force cable companies to rethink pricing and perhaps even adjust their hardware offerings, which to date has been fairly antiquated in feel and speed.

Tips Triks Cara Membuat Widget Like Box Facebook Fanpage Halaman bisnis facebook di Web Atau Blog

Written By Admin Web on Senin, 15 Juli 2013 | 07.37

Manfaat widget Like Box Facebook di web atau Blog adalah pengunjung pada Web Blog sobat tau bahwa Blog tersebut juga mempunyai halamanya di Facebook dan pengunjung dapat menyukai halaman Blog sobat di Facebook dengan sekali klik.
Sebelum membuat Widget Like Box Facebook di Blog, sobat terlebih dahulu harus mempunyai halaman Blogspot sobat di Facebook. Jika sobat belum punya halaman Blogspot di Facebook, sobat bisa baca panuduan ini, Cara Membuat Halaman Blog di Facebook. Baca juga untuk tampilan lebih sederahana yaitu Tombol Like Facebook di Blog. Jika sobat telah mempunyai halaman Blogspot sobat di Facebook, maka membuat Like Box Facebook di Blog dapat dimulai.
OK, mulai saja sob. Cara membuat Like Box Facebook di Blog:
1. Login ke Facebook dengan akun sobat.
2. Isikan URL http://developers.facebook.com/docs/reference/plugins/like-box/ dan langsung kunjungi URL tersebut.

3. Atur Tampilan.

Masukan URL halaman Web Atau Blogspot sobat di Facebook.
Width, atur lebar Widget.
Height, atur panjang Widget.
Show Faces, menampilkan foto Profil Likers atau tidak.
Color Scheme, pilih antara dark atau light.
Stream, tampilkan ringkasan halaman Facebook atau tidak.
Border Color, tentukan warna garis luar.
Show header, tampilkan header atau tidak.


4. Setelah selesai klik Get Code untuk mendapatkan kode HTML widget Like Box.

5. Mendapatkan kode html Like Box, agar lebih mudah masuk pada bagian iFrame. Coppy seluruh kodenya.

6. Selanjutnya, masuk pada akun web atau Blogger sobat.
7. Masuk pada bagian Tata Letak.
8. Kllik tambah gadget, pilih posisi mana yang sobat inginkan untuk memasang Widget Like Box.
9. Pilih HTML/Javascript.
10. Pastekan kode iFrame dan klik simpan.

Lupa Password / Pola Kunci Android ? Samsung

Written By Editorial Website on Selasa, 02 Juli 2013 | 05.36




 Alfusoftmedia Tips Trik Android 

Ada pengguna Android yang yang lupa

pin, password atau salah memasukkan

pola ( pattern) kunci. Nah jika kalau

lupa pola kunci ini tentu tidak bisa

masuk ke menu android. Atau mungkin

juga seorang anak kecil ingin bermain

hp namun ia berkali-kali membuat pola/

memasukan kunci yang salah dan hal ini

mengakibatkan terblokir atau anda

diminta untuk memasukan alamat email

beserta kata sandi akun google yang

dipakai. Nah bagaimana kalau lupa kata

sandi? Tentunya hp android anda sudah

tidak bisa masuk ke menu dan solusi

lainnya adalah melakukan factory reset

melalui recovery mode. Resikonya yakni

dengan factory reset semua data yang

ada di memori internal hp android anda

akan terhapus

Berikut tutorial mengatasi hp android

yang lupa pola/kunci . INGAT langkah

ini akan menghapus semua data yang

ada di memori internal

Matikan Smartphone Android

anda

Masuk ke recovery mode

Pilih Wipe Data / Factory

Reset

Pilih Reboot system now

Selesai

Pengalaman ini juga terjadi ketika tabled admin buat mainan adik dan memasukan wrong key beberapa kali.

Berikut cara nya

Samsung Galaxy Gio : Tekan tombol

HOME + tombol Power

Samsung Galaxy 551: Tekan tombol

huruf T + tombol Power. Untuk navigasi

atas bawah dapat menggunakan tombol

panah, sedangkan untuk melakukan

pilihan menggunakan tombol Shift.

Samsung Galaxy Pro: Tekan tombol T +

Tombol Power

Samsung Galaxy Y (Young) GSM : Tekan

tombol Vol Up + tombol HOME +

tombol Power secara bersamaan

selama beberapa detik.

Samsung Galaxy Y (Young)

CDMA : Matikan HP > Tekan tombol

Power, saat muncul logo Samsung >

tekan tombol VOL UP sampai masuk ke

recovery Mode. Kalau handphone

menyala normal masuk ke menu seperti

biasa, matikan handphone lagi dan

ulangi proses dari awal.

Samsung Galaxy W (Wonder):

Matikan handphone

Tekan tombol Volume Up + Tombol

HOME (tombol tengah) + Tombol Power

secara bersamaan > tunggu sampai

keluar logo “Samsung”, setelah itu

segera lepas tombol ketiga tombol

tersebut, dimulai dari tombol power

terlebih dahulu.

Bila muncul logo Android / gambar

kotak dan anak panah > tekan tombol

MENU (tombol sebelah kiri dari tombol

HOME). Bila tidak berhasil masuk ke

recovery mode, ulangi lagi tahap 1.

Samsung Galaxy Tab 7? (P1000) / Tab 7

Plus (P6200) : Matikan Tablet lalu Tekan

tombol Volume UP + Tombol Power

secara bersamaan sampai layar

menyala

Samsung Galaxy Note N7000 : Tekan

tombol Volume UP+Home+Power >

tunggu sampai muncul tulisan Galaxy

Note, setelah itu lepas ketiga tombol

tersebut

PERINGATAN!: Bagi Anda yang

menggunakan Galaxy Note dengan

sistem operasi Ice Cream Sandwich

Android 4.0.x, sebaiknya jangan

melakukan factory reset karena ROM ini

menurut beberapa pengguna memiliki

bug yang dapat merusak HP

Samsung Galaxy Mini II S6500 : Tekan

tombol Volume up+ Volume down +

Tombol Home + Tombol Power secara

bersamaan

Samsung Galaxy Ace Plus : Tekan

tombol Vol UP + Vol Down + Tombol

HOME bersamaan lalu selagi ketiga

tombol tsb ditekan, tekan tombol

POWER lalu langsung dilepas (jgn

ditahan). Tunggu sampai masuk menu

recovery baru lepas semua tombol.

Untuk hp i-pad serta tabled merek lokal cina dll

Tunggu berikutnya.

Lupa password Blackberry?ini solusinya

Written By Admin Web on Jumat, 07 Juni 2013 | 03.10



Berbeda dengan Handphone

biasa, di Blackberry terdapat dua

jenis password yakni Password

untuk Blackberry itu sendiri dan

Password untuk Layanan atau

Service Blackberry.

Password untuk Blackberry,

dimaksudkan untuk melindungi

Blackberry secara keseluruhan,

sehingga orang yang tidak

mengetahui Password Blackberry

tidak akan bisa mempergunakan

Blackberry kita baik itu untuk

nelepon, sms, melihat-lihat

photo ataupun mengakses data.

Sedangkan Password Layanan

atau Service Blackberry berguna

saat Anda berlangganan data

dari salah satu Provider service

Blackberry. Password ini pula

yang diperlukan saat Anda ingin

mensetup email di Blackberry.

Demi keamanan, harus

menggunakan password yang

cukup kuat dan tidak mudah

diterka. Namun, masalah timbul

ketika kita lupa password

Blackberry sendiri? Sehingga

akhirnya Andapun tidak bisa

mempergunakan Blackberry. Bila

Anda mengalami masalah Lupa

Password Blackberry, Berikut

adalah solusi paling mudah yang

bisa Anda lakukan.

Jika Anda Lupa Password Service

Blackberry cara termudah adalah

dengan mempergunakan fitur

“Forgot Password” yang tersedia

di Website Blackberry. Misal

Anda mempergunakan Service

Blackberry dari Telkomsel, maka

untuk mereset password dari

layanan Blackberry.

Anda bisa masuk ke website

http://telkomsel.blackberry.com

dan klik link Forgot Password

untuk mulai mereset Password

Layanan Blackberry. Untuk

operator lain di Indonesia, Anda

tinggal menambah nama

operator di depan

blackberry.com misal jika Anda

memakai layanan dari XL maka

tinggal website yang Anda

kunjungi adalah http://

xl.blackberry.com/ untuk

Layanan Blackberry Axis masuk

ke http://axis.blackberry.com/

Bila Indosat ke http://

indosat.blackberry.com/

Bagaimana jika Anda Lupa

Password Blackberry? Sehingga

Anda tidak bisa menggunakan

Blackberry Anda? Sebelum Anda

membawa Blackberry Anda ke

service center ataupun ke

counter service HP, ada baiknya

Anda coba sendiri cara mereset

Password Blackberry dengan

mereset hingga menjadi factory

setting. Perlu diingat dengan

mereset Password Blackberry ke

default Factory itu artinya Anda

akan kehilangan semua data di

Blackberry Anda, mulai dari

PhoneBook, SMS, MMS, sampai

data-data lainnya misal foto,

lagu dan video . Sesuai dengan

namanya Reset Blackberry ke

Factory Default, jadi tentunya

Blackberry Anda akan kembali ke

posisi pertama persis seperti

baru Anda beli alias baru keluar

dari Pabrik.

Untuk mereset Password

Blackberry, caranya mudah yaitu

Anda tinggal memasukan/

mencoba password sebanyak 10

kali, setelah 10 kali salah

memasukan Password maka

secara otomatis Blackberry akan

mereset ke Factory Default,

dengan resiko tentunya semua

data di Blackberry Anda akan

hilang semuanya. Tips: saat

memasukan password Blackberry

dilayar akan tertera berapa kali

Anda telah mencoba memasukan

password yang salah, misal Anda

telah salah memasukan

password sebanyak 6 kali maka

akan tertera 6/10, Anda tinggal

masukan password ke-7, dengan

7 dikit, ke-8 dengan delapan

dikit password, setelah 10/10

maka Blackberry akan

memberikan peringatan untuk

proses Reset ke Default Factory.

Menonaktfikan Gesture Pembuka Layar Di Blackberry Z10

Written By Editorial Website on Kamis, 09 Mei 2013 | 15.39


BlackBerry OS 10 yang tertanam pada Z10 menawarkan banyak hal baru. Salah satunya adalah ketergantungannya terhadap input gesture sentuh untuk melakukan seluruh tugas perpindahan antar menu karena ketiadaan tombol fisik yang biasanya melakukan tugas tersebut di BlackBerry seri terdahulu.

Berbeda dengan kebanyakan kompetitor yang mengharuskan pengguna untuk menekan tombol power guna menyalakan layar untuk kemudian menyapu layar ke arah tertentu agar kunci layar (lockscreen) terbuka.

Pada BlackBerry Z10, ketika layar dalam keadaan terkunci dan mati, pengguna cukup menyapu (swipe) layar dari area margin di bawah layar ke arah atas untuk dapat langsung menuju tampilan terakhir yang diakses pada Z10.

Meski memudahkan, sebagian pengguna tidak menginginkan fitur gesture pembuka layar pada Z10 tersebut dengan alasan menghindari layar yang aktif secara tidak sengaja.

Beruntung BlackBerry membaca kemungkinan tersebut dan menyediakan pilihan bagi pengguna untuk menonaktifkan fitur gesture untuk membuka layar tersebut. Berikut caranya.

1. Pilih Settings dari menu utama.

2. Klik Display.
3. Ubah pilihan Allow Gestures when Locked ke “Off”
4 .Berikutnya untuk mengaktifkan layar yang terkunci, Anda haus terlebih dahulu menekan tombol power baru kemudian menyapu layar keatas.

Cara Membuat Logo Header Joomla Baru

Dalam tutorial Joomla yang berjudul Cara Mengganti Logo Header Joomla ini, Pelajaran Joomla akan membahas tips dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat mengganti logo header joomla.

Setiap template memiliki logo headernya masing-masing, contohnya saja default template joomla yang diberikan setelah instalasi pertama kali. Jika Anda menggunakan template yang memiliki logo header yang sesuai dengan konten situs Anda mungkin bukan menjadi suatu masalah. Tapi bagaimana jika konten dan logo header tersebut tidak berhubungan ?

Tentunya yang lebih penting, pasti Anda ingin agar situs Anda beda dengan kebanyakan situs lainnya yang menggunakan jenis template yang sama. Untuk itulah saya tulis tutorial Joomla ini untuk membantu Anda yang belum mengerti cara mengganti logo header Joomla tersebut.

Berikut langkah-langkahnya.

  1. Tentukan template yang akan dipakai dan diganti logo headernya. Misalnya default template Joomla “rhuk_milkyway”.
  2. Cari letak file dari logo header tersebut di hostingan website joomla Anda atau jika menggunakan server lokal di folder joomla Anda melalui windows explore.
  3. Jika menggunakan hosting, letak file biasanya terletak dalam file manager >>> public_html >>> template >>> rhuk_milkyway >>> images. Jika menggunakan server lokal terdapat dalam folder \template\rhuk_milkyway\images.
  4. Jika letak file telah didapat, catat informasi mengenai logo header joomla tersebut. Seperti gambar berikut ini.
  5. Siapkan logo header baru dengan nama file, jenis file yang sama. Untuk memudahkan, buat logo baru dengan ukuran yang sama juga.
  6. Setelah itu ganti atau langsung paste saja logo header baru tersebut di dalam folder tersebut dan secara otomatis logo header lama akan digantikan dengan yang baru.
  7. Refresh Halaman Joomla Anda dan lihat hasilnya.

Sebenarnya Anda bisa membuat logo header Joomla baru dengan ukuran yang berbeda. Mungkin untuk tutorialnya saya coba untuk menuliskannya di lain artikel Pelajaran Joomla. Semoga tutorial Joomla pada blog Pelajaran Joomla ini bermanfaat. ^^

Sumber Webmatrix Cara Membuat Logo Header Joomla Baru  

Ada Domain Baru DESA.ID Berdayakan desa di Indonesia

Written By Admin Web on Jumat, 03 Mei 2013 | 01.16


PANDI selaku registry telah resmi merelease extensi domain baru .DESA.ID yang dapat dipesan oleh publik mulai tanggal 1 Mei 2013 lalu.

Domain tersebut diperuntukkan bagi lembaga/organisasi/entitas desa/pedesaan, sebagai kesatuan masyarakat hukum dengan batas–batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan atas hak asal-usul, adat istiadat dan sosial budaya masyarakat setempat (definisi yang tercantum pada PP No. 72 tahun 2005).

Nama-nama domain yang telah didaftarkan registran pada masa pra-registrasi, akan mendapatkan prioritas didaftarkan lebih dulu selambatnya tanggal 7/Mei/2013. Detil nama domain yang didaftarkan pada masa pra-registrasi telah di umumkan oleh PANDI pada
http://pandi.or.id/id/blog/pengumuman-pra-registrasi-domain-desaid

Dokumen yang perlu dipersiapkan untuk memenuhi persyaratan:

Legalitas : Surat Aplikasi Pendaftaran Nama Domain yang ditanda-tangani oleh Kepala Desa atau Sekretaris Desa
Identitas: KTP/SIM/Paspor RI (yang masih berlaku)
Ayo! Berdayakan desa di Indonesia dengan menggunakan domain .DESA.ID
Rumah web

Cara Setting Email Yahoo Di HP Ponsel Majalah Gadget

Written By Admin Web on Senin, 29 April 2013 | 04.32


Setting Email Yahoo Di HP - Keuntungan
mengaktifkan email dari hp adalah bisa kirim video, mp3 dan gambar dengan cepat seperti menggunakan komputer. Syarat mengaktifkannya cukup mudah yaitu fasilitas internet gprs dari operator sudah aktif dan berjalan lancar.
Beberapa hp dari bermacam tipe dan merk, untuk mengaktifkan fitur emailnya ada dua cara yaitu dengan cara manual dan otomatis, dimana merk hp tertentu yang sudah bisa mendeteksi akun email secara otomatis bisa dengan mudah pengoperasiannya dan bisa langsung menikmati fiturnya dengan cepat. Pada umumnya banyak orang menggunakan 2 layanan penyedia email gratisan yang sudah mendukung versi hp yaitu yahoo dan gmail. Namun khusus untuk pengguna yahoo ada dua macam settingan berbeda yaitu yang berakhiran (com) dan (id) dimana pengaturan kode parameter pesan masuk dan keluar tidak bisa disamakan walau dalam jaringan yahoo.
SETTING EMAIL YAHOO DENGAN IMAP4
Disini kita akan mempelajari tentang cara setting email dengan menggunakan IMAP4 server. Email yg digunakan disini adalah Yahoo.com, dengan memakai HP Nokia N73. Adapun langkah-langkah setting email Yahoo.com di Handphone Nokia N73 adalah sebagai berikut:
1. Buka Menu -> Messaging.
2. Tekan Options -> Setting -> Email.
3. Pilih Mailboxes -> Tekan Options.
4. Pilih New mailbox (anda akan dibawa ke Mailbox setup wizard).
5. Tekan Start. 6. Pada Mailbox type pilih IMAP4, lalu tekan Next.
7. Pada My e-mail address masukkan alamat email anda
(contoh: ronz@yahoo.com), tekan Next. 8. Pada Incoming mail server ketikkan “imap.mail.yahoo.com” (tanpa tanda petik), tekan Next.
9. Pada outgoing mail server ketikkan “smtp.mobile.mail.yahoo.com” (tanpa tanda petik), tekan Next.
10. Pada Access point in use pilih “Always Ask”, Tekan Next.
11. Pada Mailbox name buat nama email yg anda inginkan (contoh: Yahoo.Com), tekan Finish.
12. Setelah muncul pesan “Mailbox setup complete….”, tekan OK.
13. Pada Mailboxes, pilih nama email yang anda buat tadi (contoh: Yahoo.Com), tekan Options -> Edit.
14. Pilih Connection settings.
15. Pada Incoming e-mail, masukkan data dibawah ini:
Username: username email anda (contoh: tiara) Password: password email anda
Incoming mail server: tidak perlu anda masukkan lagi
Mailbox name: tidak perlu lagi Mailbox type: tidak perlu lagi Security (ports): Off Port: Default
16. Setelah selesai, tekan Back.
17. Pada Outgoing e-mail, masukkan data dibawah ini:
My e-mail address: email anda (contoh: tiara@yahoo.com)
Username & Password sama dengan setting di Incoming e-mail.
Outgoing mail server: tidak perlu lagi. Secuity (ports): Off
Port: Default
18. Setelah selesai, tekan Back.
19. Pada Retrieval settings, masukkan data
dibawah ini:
IMAP4 folder path: nama folder yg anda inginkan (contoh: emailku)
20. Nah, sekarang anda sudah siap menggunakan account Yahoo Mail anda untuk mengirim dan menerima email. Selamat Mencoba SUMBER AFF
 
Support : Web Master | AFF Template | Web Design
Copyright © 2013. ALFUSOFTMEDIA - All Rights Reserved
Template Created by Web Master Published by web Design
Proudly powered by HTML 5