TER AKTUAL
10 Fitur Terbaru pada Android Jelly Bean 4.3
Written By Admin Web on Senin, 26 Agustus 2013 | 15.06


ASUS ET2300INTI, All-in-One PC Lengkap untuk Home Entertainment
Written By Admin Web on Senin, 29 Juli 2013 | 11.39
Harga: US$1455
Kelebihan:
- Menyertakan subwoofer eksternal dan remote control
- Dilengkapi dengan TV Tuner untuk siaran TV analog
- Memiliki desain yang minimalis dan elegan
Elegan dan simpel, itulah kesan yang ditimbulkan All-in-One PC ASUS ET2300INTI. Kesan elegan tersebut timbul dari bodi berwarna silver yang dibalut dengan lapisan aluminium. Selain menimbulkan kesan elegan, bahan aluminium tersebut juga membuatnya tidak rentan terhadap goresan. Dengan pijakan yang kokoh dan fleksibel, Anda dapat mengubah posisi monitor yang tadinya berdiri secara vertikal menjadi horisontal. Pada posisi mendatar, All-in-One PC ini dapat digunakan seperti layaknya tablet.
Sebagai perangkat hiburan untuk rumahan, ASUS ET2300INTI dilengkapi dengan layar sebesar 23 inci. Layar tersebut memiliki resolusi 1920 x 1080 dengan viewing angle yang cukup lebar. Untuk urusan audio, ASUS melengkapi produknya dengan empat buah spatial array speaker, lengkap dengan sebuah woofer. Menariknya, AIO PC ini juga menyertakan sebuah external subwoofer untuk menambah intensitas bass.
Beginilah rupa subwoofer eksternal yang disertakan ASUS pada produk All-in-One PC-nya, ET2300INTI.
Tidak cukup sampai situ saja, TV tuner pun tersedia agar Anda dapat menikmati siaran televisi analog. Agar kualitas gambarnya lebih baik, Anda dapat mencolokkan antena TV pada sisi belakang. Selain itu, remote control untuk memindahkan channel, mengatur volume, merekam siaran yang sedang berlangsung, juga disertakan pada paket penjualannya.
Di samping menghadirkan beberapa feature multimedia, spesifikasi yang digunakan pun cukup tinggi. Selain dipersenjatai dengan prosesor Intel Core i5 3330, AIO PC ini juga menyertakan discrete graphics NVIDIA GeForce GT 630M 2 GB. ASUS ET2300INTI juga tersedia dalam beberapa varian prosesor, seperti Intel Core i3 3220 dan Intel Core i7 3770.
Untuk memaksimalkan perpindahan data dari media penyimpanan eksternal, terdapat empat buah port USB 3.0. Dua di antaranya di sisi kanan, sedangkan sisanya berada di sisi kiri. Disamping port USB 3.0, All-in-One PC ini juga menyediakan DVD-RW dan port combo USB 2.0/eSATA.
DATA TEKNIS
Sistem operasi : Windows 8 64 Bit
Layar : 23 inci (1920 x 1080)
Prosesor : Intel Core i5 3330
Chipset : Intel B75 Express Chipset
Memori : 6 GB DDR 3
GPU : NVIDIA GeForce GT630M 2 GB
HDD : 1 TB
Wireless LAN : Qualcomm Atheros AR9485
Optical drive : Optiarc DVD RW AD-7690H
Webcam : 2 MP
Interface : 1 x eSATA/USB 2.0, 4 x USB 3.0, 2 x HDMI, 1 x RJ-45, 1 x Card Reader, 1 x Audio In, 1 x Audio Out, 1 x TV Jack, 1 x Subwoofer Jack
Special feature : ASUS SonicMaster Premium
Sumber : Chip Gadget
jempolnya mana
Facebook Home mencapai 500.000 download
Written By Editorial Website on Kamis, 25 April 2013 | 05.08
Facebook Home, laucher Android yang mengedepankan semua fungsi Facebook diberitakan telah mencapai angka lebih dari 500.000 download. Jumlah setengah juta terbilang sukses karena applikasi tersebut saat ini memang hanya tersedia untuk beberapa handheld Android saja.
Yg jadi pertanyaannya kemudian adalah berapa banyak pengguna aktif (active user) yang tetap menggunakan Facebook Home setelah mereka menginstallnya. Hal ini perlu dipertanyakan mengingat banyaknya komentar & rating bernilai buruk (1-2 bintang) di halaman applikasi Google Play.
Bisa saja, mayoritas yang mengunduh Facebook Home merasa penasaran dengan produk keluaran FB tapi setelah mencobanya sebentar merasa kecewa dan langsung menguninstallnya.
Sayangnya kita mungkin tidak akan pernah tau dengan pasti dalil tersebut benar atau tidak karena Google Play hanya menghitung banyaknya user yang telah menginstall dan tidak menyediakan data lebih lanjut apakah applikasi tetap dipakai ataupun langsung diuninstall setelah diunduh. Meski begitu ALFUSOFTMEDIA memprediksi jumlah pengguna aktif sebenarnya berada jauh dibawah setengah juta.
KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA GALERI 2
Written By Admin Web on Rabu, 17 April 2013 | 10.35
WeChat Tak Lagi Gratis? Benarkah
Written By Admin Web on Minggu, 07 April 2013 | 05.05

WeChat saat peluncuran 2 tahun lalu di China (ist)
Jakarta - WeChat mulai mencuri perhatian pengguna di tengah persaingan ketat pasar instant messaging lintas platform. Namun jika harus berbayar, apakah penggunanya akan tetap setia atau malah berpaling ke WhatsApp, Line, KakaoTalk, dan sejenisnya?
Sejak diluncurkan dua tahun yang lalu oleh Tencent, perusahaan asal China, pengguna WeChat telah menembus 300 juta secara global, termasuk di Indonesia.
Namun keberhasilan WeChat menembus pasar global ternyata diiringi kabar kurang sedap di negara asalnya. Di China, layanan ini diwacanakan tak lagi gratis. Sontak saja wacana ini membuat para penggunanya berang.
Dalam survei yang kutip dari ZDnet, Minggu (7/4/2013), sebanyak 90% pelanggan di China yang disurvei menentang keras rencana ini dan mengancam akan berhenti berlangganan jika kebijakan itu jadi diterapkan.
Bagi penggunanya, jika WeChat jadi berbayar, itu artinya mereka harus membayar dua kali. Pasalnya, paket data ke operator sudah dibayar ketika berlangganan. Apalagi aplikasi sejenis di China masih ada yang menawarkan gratis, seperti Weibo dan Mi Chat.
Rencana ini terus mendapatkan penolakan sejak Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei, menyatakan tengah mengkaji agar pengguna membayar untuk aplikasi WeChat dan telah meminta operator setempat menyiapkan model bisnis yang ideal.
Namun, pemerintah China juga mewanti-wanti pengguna tidak dibebani oleh bayaran yang tinggi. Regulator tetap meminta mekanisme persaingan sehat tetap diperhatikan. Tiga operator lokal seperti China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, juga tidak diizinkan melakukan penetapan tarif bersama yang menjurus kartel bagi aplikasi tersebut.
Sebagian kalangan menilai, permintaan untuk adanya bagian bagi operator dari WeChat karena adanya konsumsi bandwidth yang tinggi kala aplikasi itu digunakan. Pihak Tencent sendiri mengaku siap berkolaborasi dengan operator, tetapi tidak terlalu menyukai jika yang digunakan pola berbagi keuntungan ala bisnis telekomunikasi.
China Unicom sendiri telah mengirimkan sinyal akan berbayarnya aplikasi WeChat di masa depan. Konsep saling menguntungkan tetap menjadi pegangan saat berbisnis dengan pemain Over-the-Top (OTT) seperti WeChat.
Meski demikian, juru bicara WeChat coba menenangkan gejolak ini dengan merilis pernyataan yang menjamin pelanggan tak akan dikenakan biaya dalam menggunakan aplikasinya. Jika merujuk pada hal ini berarti Tencent akan bernegosiasi dengan operator dalam masalah fee.
Tencent yang juga melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia telah menggandeng MNC Group mendirikan perusahaan patungan PT MNC Tencent. Kolaborasi dua perusahaan ini membidik 70% pengguna internet di Indonesia menggunakan WeChat.
Namun dengan wacana WeChat menjadi aplikasi berbayar, apakah dampaknya juga akan kena di Indonesia? Kita lihat saja.
Sumber : Detik