Alfusoftmedia.com-Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir juga membantah bahwa pengacau itu dari mereka, sedangkan para penyerbu, sengaja menggunakan atribut and slogan yang mudah dikenal oleh media asing agar mudah dikenali sebagai ‘Orang-orang IM’.
Sedangkan umat Islam tentu meyakini misi “agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia” atau lebih dikenal dengan istilah “rahmatan lil ‘alamin”, sebab istilah rahmatan lil-’alamin telah dinyatakan oleh Al Qur’an.
Istilah rahmatan lil-’alamin dipetik dari salah satu ayat Al Qur’an; وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِين
“Wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil-’aalamiin (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam).” (QS Al Anbiya’ : 107).
Atas dasar itulah yang kini menjadi taruhan oleh kaum Muslim di Mesir untuk menjaga yang minoritas. Namun mereka juga selalu mengingatkan bahwa kaum pembantai para nabi dan penyangkal kebeneran sejak dulu selalu ada, dan selalu menentang bahkan mengejar untuk membunuh para nabi sejak nabi Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Sulaiman, Isa hingga Muhammad, bahkan sejak sebelum nabi Nuh. Dan perlu diingat bahwa dari sekian banyak nabi hanya ada dua nabi yang berhasil lolos, yaitu Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw.
Walaupun sempat “kecolongan” namun Umat Islam di Mesir selalu berusaha dan telah melakukan yang terbaik untuk saudara-saudara sebangsa dan setanah air mereka yang beda agama.
Mereka kaum Muslimin, Katolik dan Kristen tetap tak ingin negerinya terpecah belah oleh kaum imperialis zionis yang sengaja dan selalu berusaha mengadu domba mereka.
Pada video berikut, memperlihatkan pemuda Ikhwanul Muslimin (IM) melindungi gereja selama demo Pro Mursi. Beberapa kejadian perusakan gereja justru dilakukan oleh kelompok pengacau yang ingin mengadu domba. Oleh karena itu, perlu diamankan, agar tidak dinodai oleh provokator.
Sedangkan umat Islam tentu meyakini misi “agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia” atau lebih dikenal dengan istilah “rahmatan lil ‘alamin”, sebab istilah rahmatan lil-’alamin telah dinyatakan oleh Al Qur’an.
Istilah rahmatan lil-’alamin dipetik dari salah satu ayat Al Qur’an; وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِين
“Wa maa arsalnaaka illaa rahmatan lil-’aalamiin (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam).” (QS Al Anbiya’ : 107).
Atas dasar itulah yang kini menjadi taruhan oleh kaum Muslim di Mesir untuk menjaga yang minoritas. Namun mereka juga selalu mengingatkan bahwa kaum pembantai para nabi dan penyangkal kebeneran sejak dulu selalu ada, dan selalu menentang bahkan mengejar untuk membunuh para nabi sejak nabi Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Sulaiman, Isa hingga Muhammad, bahkan sejak sebelum nabi Nuh. Dan perlu diingat bahwa dari sekian banyak nabi hanya ada dua nabi yang berhasil lolos, yaitu Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw.
Walaupun sempat “kecolongan” namun Umat Islam di Mesir selalu berusaha dan telah melakukan yang terbaik untuk saudara-saudara sebangsa dan setanah air mereka yang beda agama.
Mereka kaum Muslimin, Katolik dan Kristen tetap tak ingin negerinya terpecah belah oleh kaum imperialis zionis yang sengaja dan selalu berusaha mengadu domba mereka.
Pada video berikut, memperlihatkan pemuda Ikhwanul Muslimin (IM) melindungi gereja selama demo Pro Mursi. Beberapa kejadian perusakan gereja justru dilakukan oleh kelompok pengacau yang ingin mengadu domba. Oleh karena itu, perlu diamankan, agar tidak dinodai oleh provokator.
Posting Komentar