Sementara itu, melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi NEWS seperti diberitakan Dakwatuna, Uskup Makarius di propinsi Almenya akhirnya menyatakan kecurigaannya tentang aksi perusakan gereja di tempatnya.
Beberapa kecurigaan itu misalnya, waktu perusakan dimulai bersamaan dengan aksi pembubaran paksa demonstran di Rab’ah Al Adawiyah dan Lapangan Nahdhah, yaitu Rabu pagi. Sehingga mengesankan bahwa perusakan itu sudah direncanakan berhubungan dengan pembubaran paksa para demonstran.
Selain itu, tidak ada pihak kepolisian yang sudi mengamankan lokas-lokasi tersebut. Ketika terjadi perusakan, pihak gereja telah menghubungi kepolisian untuk mengamankan.
Posting Komentar