Home »
DOWNLOAD SOFTWARE EBOOK MAKALAH APP ANDROID BLACKBERRY PC
,
NEWS BERITA MEDIA INFORMASI
,
POEM PUISI KATA BIJAK SYAIR LIRIK LAGU
,
SEJARAH
,
TOKOH DUNIA
» Ibnu Batutah sang penemu peta Dunia
Ibnu Batutah sang penemu peta Dunia
Written By Editorial Website on Jumat, 07 Juni 2013 | 02.48
“Dan Kami jadikan antara mereka
(penduduk Saba’) dan antara
negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya,
beberapa negeri yang
berdekatan dan Kami tetapkan
antara negeri-negeri itu (jarak-
jarak) perjalanan. Berjalanlah
kamu di kota-kota itu pada
malam dan siang hari dengan
aman.”(Qs. Saba’ [34]: 18)
Hanya dengan berbekal
peralatan seadanya, Ibnu
Battutah merupakan orang
pertama yang melakukan
petualangan mengelilingi dunia.
Abu Abdullah Muhammad Ibnu
Battutah (1304-1377 M) yang
lahir di Tangier memulai
perjalanan panjangnya pada usia
20 tahun. Awalnya, Ia melakukan
perjalanan darat dan menyusuri
pantai utara Afrika melewati
Aljazair Tunisia, Tripoli,
Alexandria, Kairo, Jerusalem,
singgah di Damaskus, dan
kemudian menuanaikan ibadah
haji di Mekkah.
Perjalanannya kemudian
dilanjutkan menuju wilayah –
saat ini – Iran dan Irak, dan
diteruskan ke Pantai Timur Afrika
hingga ke Kota Kilwa, sekarang
Tanzania, melalui jalur laut ke
Teluk Persia.
Pengambaaran beliau ke wilayah
Asia Tengah diteruskan melalui
Anatolia ke Turki. Singgah di
Konstantinopel – sekarang
Istambul- sebelum kemudian
berlayar menyeberangi Laut
Hitam dan dilanjutkan ke dekat
wilayah Afghanistan sekarang.
Dari wilayah Sungai Volga, Ia
melintasi Afghanistan melalui
Kabul hingga ke Delhi, India.
Pada tahun 1342, Sultan Delhi
mengutus Battutah melakukan
perjalanan ke Cina sebagai Duta
Besar. Ia berlayar melalui
Kepulauan Maladewa, Sri Lanka,
Bangladesh, Myanmar,
Kepulauan Andaman, Aceh, Selat
Malaka, Singapura, mengarungi
Laut Cina Selatan dan
meneruskan perjalanan darat
hingga ke Beijing di bagian utara
Cina.
Sekembali dari
pengembaraannya, beliau
diminta oleh Sultan Maroko
untuk menceritakan kisah
perjalanannya, yang kemudian
dibukukan dengan judul “Rihlah
Ibnu Battutah al-Musammah
Tuhfah al-Nuzzar fi Ghara’ib al-
Amsar wa ‘Ajaib al-Asfar”. Kisah
ini amat kaya dengan
penggambaran dunia di bidang
geografi, sejarah, antropologi
dan juga kebudayaan pada saat
itu. Dari berbagai sumber Info gadget facebook twitter klik di sini
Posting Komentar